Heiho, jadi setelah ‘rapat’ dan perencanaan
berbulan-bulan, sampai kami ‘menyisihkan’ uang makan tiap bulan demi rencana
ini, akhirnya tibalah kita pada hari Jumat, 6 Juli 2012. Ada apakah gerangan?
Ini tanggal yg penting buat kami, bukan, kita bukan termasuk pasangan yg turut
memeriahkan tanggal besoknya yg katanya cantik (tanggal tujuh bulan tujuh) ini
sehingga dipilih sebagai tanggal ijab kabul, tapi kami cukup jadi penggembira,
pasukan kondangan sekalian jalan-jalan, haha. Terima kasih buat pasangan
Marwan-Aninda yg undangannya telah menginspirasi kami untuk membuat rencana
trip Joga-Solo ini. Hihihi
Perjalanan dimulai dari Stasiun Pasar Senen,
dimana kami akan menuju Jogja dengan kereta ekonomi Progo. Kenapa ekonomi?
Karena pulangnya kami menggunakan kereta eksekutif Bima yang memang jadwalnya paling
malam tapi paling memungkinkan untuk tidak TL di senin paginya. Jadi subsidi silang ini ceritanya,biar ngirit cuy! Ahahah. Fyi, tiket ekonomi ini
penuh perjuangan lho ngedapetinnya. Dimulai dari ngantri di loket dan keabisan,
akhirnya berburu calo di Senen dan Tanah Abang dan ditawarkan harga selangit,
trus sms ke beberapa nomor yg diindikasi merupakan calo dan tak kunjung
menemukan harga yg cocok, sampai menelpon call center KAI dan mengubah haluan
untuk mencari tiket bisnis, tentu saja di h-7 keberangkatan itu tiket bisnis
untuk jumat malam telah laris manis. Akhirnya tapi kami dapat tiket juga dari
seseorang di kantor, bukan harga normal tentu saja, tapi seenggaknya lebih
manusiawi dari harga yg ditawarkan calo-calo di luar sana. Hufhh..
Kereta Progo berangkat dari stasiun Senen pada
pukul 20.35 (sudah bukan 21.00 seperti info yang kebanyakan dibagikan oleh
website di internet, dan sayangnya di website PT.KAI sendiri tidak ada update
jadwal untuk kereta ekonomi). Kami
terdiri dari tujuh orang, Saya, Ginta,
Ribka, Yogi, Resti, Diah, dan mas Riska. Karena dapat tiket lewat calo, maka
duduknya pun jadi mencar-mencar, yg menurut saya sedikit mengurangi kenyamanan
naik kereta ekonomi. Ngerti gak maksudnya? Jadi kereta ekonomi itu kan sempit
dan duduknya hadep-hadepan, jadi lebih enak kalo kita berbanyak dan orang yg
duduk di depan kita adalah orang yg kita kenal baik, minimal bisa saling
numpang kaki buat selonjoran lah, haha. Lebih aman juga tentunya. Kereta
berangkat, kita pun bersiap-siap tidur. Capek lah ya seharian ngantor, Hehe.
Sayangnya ya emang situasinya gak terlalu mendukung buat tidur nyenyak. Dan
puncak ‘gangguan’nya adalah setelah lepas tengah malam, entah di daerah mana,
naiklah segerombolan ibu-ibu, yang entah mau kemana. Entah juga dapat tiket
atau enggak sebenarnya, ibu-ibu ini jadi mencar-mencar juga duduknya, tapi
masih disekitaran tempat duduk kami. Yang paling parah, mencarnya mereka ini
tidak menghalangi keceriaan dan kehebohan mereka untuk saling ber’silaturahim’
dengan rombongannya. What the banget kan! Bayangkan, tengah malam saat yg lain tertidur
nyenyak, segerombolan ibu-ibu ini masih ngobrol dan ketawa dengan ngakak dan ceria,
dengan suara maksimal tentunya, tak lupa saling berbagi makanan juga dengan
sesamanya. Huhu. Maaf ya ibu-ibu, tapi kayaknya kadar ke-berisikan-an seseorang
itu emang puncaknya adalah pada saat remaja abege dan pada ibu-ibu deh, dengan
catatan mereka berkumpul dalam jumlah banyak ya. Aduh, tolong ingatkan saya
ketika menjadi ibu-ibu nanti untuk tidak menjadi seberisik itu. -____-“
Itulah seninya naik kereta ekonomi memang,
walaupun sekarang tidak ada lagi tiket berdiri, tapi tingkat kenyamanannya ya
tentu masih di bawah kereta bisnis apalagi eksekutif. Adaa saja yang membuat
gak bisa tidur. Tapi selepas subuh, pemandangan di sepanjang jalur selatan ini
oke lho. Sawah dan hutan menghijau di
sepanjang pinggiran rel. Lumayan penyegar mata pagi-pagi yang tidak mungkin
didapat di ibukota Jakarta kita. Akhirnya sekitar pukul 7 lebih sekian, kereta pun sampai di Stasiun
Lempuyangan. Halooo Jogjaa.. :D Sesuai itinerary awal, kita bersih-bersih, ganti baju (gak
pake mandi :P) di stasiun. Seharusnya
nanti kita lanjut naik kereta lokal, Prambanan Ekspress untuk menuju ke tujuan
pertama, candi Prambanan. Tapi ternyata ada perubahan rencana dan cara. Apakah
itu? Lanjut di part 2 yaa! Haha *kayak ada yg baca aja*
Stasiun Lempuyangan di pagi hari *pict taken by Diah*
4 comments
akuuu baca looh :))
faaa.. aku pengen naik kretaaa.. hehehe
tapi susah banget kayaknyanyari tiketnya.. Jadi nyerah duluan deh..wakakakak
Mb andi, hihi jadi malu ada yg baca ternyata..
Tika, aku semenjak kerja selalu naek kereta kalo pulang tik. He eh, makin susah dapet tiketnya sekarang.. -,-"
udah males duluan deh kalo susah dapet tiketnya...hihihi