Kamis, 12 Juli 2012

Trip Jog-Lo (part 1)


Heiho, jadi setelah ‘rapat’ dan perencanaan berbulan-bulan, sampai kami ‘menyisihkan’ uang makan tiap bulan demi rencana ini, akhirnya tibalah kita pada hari Jumat, 6 Juli 2012. Ada apakah gerangan? Ini tanggal yg penting buat kami, bukan, kita bukan termasuk pasangan yg turut memeriahkan tanggal besoknya yg katanya cantik (tanggal tujuh bulan tujuh) ini sehingga dipilih sebagai tanggal ijab kabul, tapi kami cukup jadi penggembira, pasukan kondangan sekalian jalan-jalan, haha. Terima kasih buat pasangan Marwan-Aninda yg undangannya telah menginspirasi kami untuk membuat rencana trip Joga-Solo ini. Hihihi

Perjalanan dimulai dari Stasiun Pasar Senen, dimana kami akan menuju Jogja dengan kereta ekonomi Progo. Kenapa ekonomi? Karena pulangnya kami menggunakan kereta eksekutif Bima yang memang jadwalnya paling malam tapi paling memungkinkan untuk tidak TL di senin paginya.  Jadi subsidi silang ini ceritanya,biar  ngirit cuy! Ahahah. Fyi, tiket ekonomi ini penuh perjuangan lho ngedapetinnya. Dimulai dari ngantri di loket dan keabisan, akhirnya berburu calo di Senen dan Tanah Abang dan ditawarkan harga selangit, trus sms ke beberapa nomor yg diindikasi merupakan calo dan tak kunjung menemukan harga yg cocok, sampai menelpon call center KAI dan mengubah haluan untuk mencari tiket bisnis, tentu saja di h-7 keberangkatan itu tiket bisnis untuk jumat malam telah laris manis. Akhirnya tapi kami dapat tiket juga dari seseorang di kantor, bukan harga normal tentu saja, tapi seenggaknya lebih manusiawi dari harga yg ditawarkan calo-calo di luar sana. Hufhh..

Kereta Progo berangkat dari stasiun Senen pada pukul 20.35 (sudah bukan 21.00 seperti info yang kebanyakan dibagikan oleh website di internet, dan sayangnya di website PT.KAI sendiri tidak ada update jadwal untuk kereta ekonomi).  Kami terdiri dari tujuh orang,  Saya, Ginta, Ribka, Yogi, Resti, Diah, dan mas Riska. Karena dapat tiket lewat calo, maka duduknya pun jadi mencar-mencar, yg menurut saya sedikit mengurangi kenyamanan naik kereta ekonomi. Ngerti gak maksudnya? Jadi kereta ekonomi itu kan sempit dan duduknya hadep-hadepan, jadi lebih enak kalo kita berbanyak dan orang yg duduk di depan kita adalah orang yg kita kenal baik, minimal bisa saling numpang kaki buat selonjoran lah, haha. Lebih aman juga tentunya. Kereta berangkat, kita pun bersiap-siap tidur. Capek lah ya seharian ngantor, Hehe. Sayangnya ya emang situasinya gak terlalu mendukung buat tidur nyenyak. Dan puncak ‘gangguan’nya adalah setelah lepas tengah malam, entah di daerah mana, naiklah segerombolan ibu-ibu, yang entah mau kemana. Entah juga dapat tiket atau enggak sebenarnya, ibu-ibu ini jadi mencar-mencar juga duduknya, tapi masih disekitaran tempat duduk kami. Yang paling parah, mencarnya mereka ini tidak menghalangi keceriaan dan kehebohan mereka untuk saling ber’silaturahim’ dengan rombongannya. What the banget kan!  Bayangkan, tengah malam saat yg lain tertidur nyenyak, segerombolan ibu-ibu ini masih ngobrol dan ketawa dengan ngakak dan ceria, dengan suara maksimal tentunya, tak lupa saling berbagi makanan juga dengan sesamanya. Huhu. Maaf ya ibu-ibu, tapi kayaknya kadar ke-berisikan-an seseorang itu emang puncaknya adalah pada saat remaja abege dan pada ibu-ibu deh, dengan catatan mereka berkumpul dalam jumlah banyak ya. Aduh, tolong ingatkan saya ketika menjadi ibu-ibu nanti untuk tidak menjadi seberisik itu. -____-“

Itulah seninya naik kereta ekonomi memang, walaupun sekarang tidak ada lagi tiket berdiri, tapi tingkat kenyamanannya ya tentu masih di bawah kereta bisnis apalagi eksekutif. Adaa saja yang membuat gak bisa tidur. Tapi selepas subuh, pemandangan di sepanjang jalur selatan ini oke lho.  Sawah dan hutan menghijau di sepanjang pinggiran rel. Lumayan penyegar mata pagi-pagi yang tidak mungkin didapat di ibukota Jakarta kita. Akhirnya sekitar pukul 7  lebih sekian, kereta pun sampai di Stasiun Lempuyangan. Halooo Jogjaa..  :D Sesuai itinerary awal, kita bersih-bersih, ganti baju (gak pake mandi :P) di stasiun.  Seharusnya nanti kita lanjut naik kereta lokal, Prambanan Ekspress untuk menuju ke tujuan pertama, candi Prambanan. Tapi ternyata ada perubahan rencana dan cara. Apakah itu? Lanjut di part 2 yaa! Haha *kayak ada yg baca aja*



 Stasiun Lempuyangan di pagi hari *pict taken by Diah*

4 comments

13 Juli 2012 pukul 09.44

akuuu baca looh :))

24 Juli 2012 pukul 08.51

faaa.. aku pengen naik kretaaa.. hehehe

tapi susah banget kayaknyanyari tiketnya.. Jadi nyerah duluan deh..wakakakak

24 Juli 2012 pukul 13.50

Mb andi, hihi jadi malu ada yg baca ternyata..


Tika, aku semenjak kerja selalu naek kereta kalo pulang tik. He eh, makin susah dapet tiketnya sekarang.. -,-"

25 Juli 2012 pukul 16.19

udah males duluan deh kalo susah dapet tiketnya...hihihi

Posting Komentar