Rabu, 28 Desember 2011

Kebanjiran

Pagi ini saya terbangun, entah pukul berapa, yang jelas suara speaker dari masjid dekat kosan masih menyuarakan lantunan ayat2 Al-Quran, shubuh belum datang. Duduk di sisi tempat tidur, saya kaget melihat salah satu hp saya, tombol menunya menyala, padahal layarnya mati. Astaghfirullah, kaki saya pun menginjak lantai, dan ternyata ada air. Bukan sekedar basah, tapi menggenang. Ya, menggenang, seluruh kamar saya, dan dua hp (yang baru kali ini saya letakkan di lantai ketika saya tidur), salah satunya dalam keadaan masih tercharger, beserta rol kabel dan kabel2 lain yg terpasang pada rol tersebut sudah terendam. Fyi, kamar saya terletak di lantai 2, jadi salah satu kemungkinan yg terfikir adalah ada atap yg bocor.

HUAAAAAAA
*panik

Astaghfirullahaladzim...

Dengan takut-takut, saya berjingkat segera mencabut kabel rol dari stop kontak. Ya Allah, untung tidak terjadi korslet atau apa. Entah tidak bisa saya bayangkan jika kabel tersebut korslet, begitu bangun dan menginjak air, apa yang akan terjadi pada saya.

Langsung memeriksa seisi kamar, dan yah semua barang yg ada di lantai sudah basah terendam. Selain hp dan kabel2 itu, tas ransel dan buku2 materi DTSD dan Prajabatan yang saya tumpuk di pojokan kamar pun tak terselamatkan.

Hapekuuu... huaaaa
Dua-duanya dalam keadaan mati, dan tak berani saya nyalakan. Si Nokia, yang baru saya gunakan kembali setelah berbulan-bulan sekarat, bahkan sudah kemasukan air antara lcd dan casing depannya. Sedangkan si Gio, entahlah, saya tak berani melihat lebih jauh. Segera saya preteli keduanya, saya lepas baterei dan sim cardnya, saya keringkan, dan saya teringat, beras! Ya, kata beberapa teman, kalau hp jatuh atau terendam air maka alternatif pertolongan yg mujarab adalam merendamnya dalam beras, tanpa air tentu saja.

Segera saya turun ke kamar penjaga kosan, melapor kalau kamar saya dan sebagian lantai atas sudah tergenang, dan meminjam beras, untuk menyelamatkan hp saya.

Butuh beberapa ember besar untuk mengeluarkan air dari dalam kamar. Ternyata sumber air adalah dari bocornya kamar sebelah kamar saya, yg kebetulan kosong. Alhasil, dua kamar lain dalam satu deretan dg kamar saya, dan satu gudang, sukses terendam. Dan kalian tau, cuma sayalah penghuni di antara tiga kamar tersebut. huhuhu

Sampai tulisan ini dibuat, entah bagaimana nasib hp saya itu. Mereka masih terbenam dalam berasnya, dan semoga itu menyelamatkan. Untungnya sim card masih bisa selamat, dan dg sarana hp pinjaman teman kosan, sudah menghubungi ibu di rumah sambil sesenggukan.

Mohon doanya ya teman2, semoga mereka baik-baik saja..